KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan
rahmat, taufik dan hidayah-NYA kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Manusia, Keragaman dan kesetaraan” sebagai tugas mata kuliah ISBD.
Dalam
penyelesaian makalah ini, kami telah banyak mendapatkan dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini kami ngin menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Orang
tua yang telah memberikan dorongan dan motivasi terhadap penulis selama
pembuatan makalah ini.
2.
Ibu Hani Habiba S.iT.M.M.kes selaku dosen
yang telah memberikan bimbingan,arahan,serta saran dalam pembuatan makalah ini.
Penulis masih menerima dengan tangan terbuka terhadap kritik dan saran dari
pihak yang peduli terhadap makalah ini agar menjadi bahan perbaikan dikemudian
hari. Akhir kata,semoga makalah ini dapat bermanfaat baginkita semua. Amin.
Gresik, Oktober 2012
Tim Penulis
MAKALAH
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
DILEMA
ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Dosen pembimbing : Ibu Hani Habiba S.iT.M.M.kes
Oleh :
1.Nur
ismatul azizah
2.Rizky
nur cahyati
3.Siti
nur hidayah
4.Susanti
AKADEMI
KEBIDANAN MANDIRI GRESIK
(AKMG)
T.A
2012 - 2013
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar …………………………………………………………………i
Daftar
Isi
………………………………………………………………...ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
…………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah ………….…………………………………………………
1.3 Tujuan
….………………………………………………………… ….
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepentingan individu dan kepentingan masyarakat
2. 1 Pengertian manusia, mahluk dan individu …………….………………………………
2. 2 Pentingnya Dukungan Sosial Bagi Manusia ……………………………………
2.3 Manusia Sebagai Makhluk Sosial dalam
Kepentingan Masyarakat
2.4 Interaksi Sosial dan Sosialisasi …………………….……………
2.4 Interaksi Sosial dan Sosialisasi …………………….……………
2.5 Pengertian Interaksi Sosial di masyarakat…………………………..
1.Syarat Interaksi social………………….
2.6 Faktor pendorong Interaksi………………..
2.7Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial………….
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN …….………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Setiap yang
disebut manusia selalu terdiri dari dua kepentingan yaitu kepentingan
individu dan kepentingan kelompok atau golongan. kepentingan individu adalah
kepentingan yang menyangkut dirinya dan keluarga, berbeda dengan kepentingan
kelompok atau golongan dan kepentingan masyarakat yang termasuk kepentingan
rakyat. Dalam diri manusia, kedua kepentingan itu
satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Apabila salah satu kepentingan tersebut
hilang dari diri manusia, akan terdapat satu manusia yang tidak bisa membedakan
suatu kepentingan. jika kepentingan individu yang hilang dia
menjadi lupa pada keluarganya, jika kepentingan masyarakat yang dihilangkan
dari diri manusia banyak timbul masalah kemasyarakatan
Sebagai mahluk social
manusia tentunya tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Kebutuhan
fisik (sandang, pangan,papan), kebutuhan social ( pergaulan, pengakuan,sekolah
, pekerjaan ) dan kebutuhan psikis termasuk rasa ingin tahu, rasa aman,
perasaan religiositas, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantua orang lain.
1.2 Rumusan
Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “Dilema antara kepentingan
individu dan kepentingan masyarakat” yang terkait dengan pelaksanaan
program pendidikan di kampus.
Berkaitan
dengan judul tersebut,maka masalahnya dapat di identifikasi sebagai berikut :
1.
Bagaimana dilema
antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat?
2.
Apa yang dibutuhkan manusia
sebagai mahluk indivu dan sebagai mahluk social?
3.
Bagaimana pengaruh dukungan social
terhadap individu?
1.3
Tujuan
Ø
Untuk mengetahui pengertian manusia, mahkluk dan individu
Ø
Untuk mengetahui bagaimana dilema antara kepentingan individu dan
kepentingan masyarakat.
Ø
Untuk mengetahui pengertian dukungan social menurut para ahli
Ø
Untuk mengetahui bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa adanya
dorongan social.
Ø Untuk mengetahui
Bagaimana Manusia Sebagai Makhluk Sosial dalam
Kepentingan masyarakat
Ø Untuk mengetahui tentang arti dan syarat Interaksi Sosial dan Sosialisasi
Ø Untuk mengetahui factor
pendorong interaksi
PEMBAHASAN
DiLEMA ANTARA
KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Pada bab ini akan dikaji tentang dilema kepentingan individu dalam
kepentingan masyarakat sebagai mahluk individu . Uraian dari bab ini akan
menjelasakan tentang pengertian manusia,
mahluk dan individu ,pengertian dari makhluk individu dan kepentingan individu
di dalam masyarakat serta kebutuhan-kebutuhan manusia sebagai mahluk individu.
A . KEPENTINGAN
INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
2.1 PENGERTIAN MANUSIA,
MAHLUK DAN INDIVIDU
Manusia, mahluk dan individu secara etimologi diartikan sebagai
berikut:
- Manusia berarti
mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain.
- Mahluk yaitu
sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan.
- Individu mengandung
arti orang seorang, pribadi, organisme yang hidupnya berdiri sendiri.
Secara fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan organik
dengan sesama.
Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta)
atau mens (Latin) yang berarti berpikir, berakal budi,
atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu
berasal dari bahasa Latin, yaitu individum, yang artinya sesuatu
yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau suatu kesatuan yang terkecil dan
terbatas.
Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis.
Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk
sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang
terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.
Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan)
sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari
atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan
pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk
lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan
untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan
derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.
setiap manusia memiliki
kepribadian masing-masing. Kepribadian yang dimiliki seseorang membedakannya
dengan yang lain. Kepribadian disebut juga dengan personality. Kepribadian
adalah susunan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu,
atau ciri-ciri watak individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu
identitas sebagai individu yang
khas. Individu berasal dari kata in devided. Dalam
bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak,
sedangkandevided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak
terbagi, atau satu kesatuan.
Manusia lahir sebagai makhluk individu yang bermakna tidak
terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Manusia sebagai makhluk
individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi
pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Dalam keragaman diperlukan adanya kesetaraan
atau kesedarajatan. Artinya, meskipun individu maupun masyarakat adalah beragam
dan berbeda-beda, tetapi mereka memiliki dan diakui akan kedudukan, hak-hak dan
kewajiban yang sama sebagai sesama baik dalam kehidupan pribadi maupun
bermasyarakat.
Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia
memiliki karakteristik sendiri yang memiliki sifat, watak, keinginan dan
cita-cita yang berbeda satu sama lainnya. Dengan akal yang dimilikinya, manusia
bisa menciptakan sesuatu. Tetapi disini manusia sebagai mahluk soaial yang pada
hakikatnya tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Seperti kebutuhan
fisik (sandang, pangan, papan), kebutuhan social (pergaulan pengakuan, sekolah,
pekerjaan ) dan kebutuhan psikis termasuk rasa ingin tahu, rasa aman, perasaan
religiositas, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain. Apalagi jika
orang tersebut sedang menghadapi masalah, baik ringan maupun berat. Pada saat-
saat seperti itu seseorang akan mencari dukungan social dari orang-orang di
sekitarnya, sehingga dirinya merasa dihargai, diperhatikan, dan dicintai.
Seperti contoh nyata
yang sering kita lihat dan alami adalah bila ada seseorang yang sakit dan
terpaksa dirawat di rumah sakit,maka sanak saudara ataupun teman- teman biasa
datang berkunjung. Dengan kunjungan tersebut , maka orang yang sakit merasa
mendapat dukungan social.
Manusia memiliki perasaan yang halus yang
membedakannya dengan makhluk lain. Perasaan adalah suatu keadaan dalam
kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai
keadaan positif atau negatif. Di zaman sekarang banyak manusia yang tidak
mempunyai perasaan terhadap sesamanya. Itu semua dikarenakan akalnya tidak di
fungsikan dengan baik. Setiap orang memiliki dorongan untuk mempertahankan
hidup, sex, mencari makan, berinteraksi, meniru, berbakti dan menyukai
keindahan.
2. 2 Pentingnya
Dukungan Sosial Bagi Manusia
a. Menurut Gottieb dan Sarason
Dukungan social ( social
support )didefinisikan oleh Gottlieb (1983) sebagai informasi verbal dan no
verbal,saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh
orang-orang yang akrab denga subjek di dalam lingkungan sosialnya atau berupa
kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau
berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini seseorang yang merasa
memperoleh dukungan social, secara emosional merasa lega karena diperhatikan,
mendapat saran, atau kesan yang menyenangkan pada dirinya. Seperti halnya Juga
Sarason (1983) yang mengatakan bahwa dukungan social adalah keberadaan,
kesedihan, kepedulian dari orang- orang yang dapat diandalkan, menghargaidan menyayangi kita.
Pandangan yang sama juga dikemukakan oleh cob yang mendefinisikan dukungan social
sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang dengan
sikap menerima kondisinya, dukungan social tersebut diperoleh dari individu
maupun kelompok. Sarason (1983), berpendapat bahwa dukungan social itu selalu
mencakup dua hal, yaitu :
1. Jumlah sumber dukungan social yang tersedia ,
yaitu persepsi individu terhadap sejumlah orang yang diandalkan saat individu
membutuhkan bantuan (pendekatan secara
kuantitas )
2. Tingkatan kepuasan akan dukungan social yang
diterima yaitu berkaitan dengan persepsi individu bahwa kebutuhannya akan
terpenuhi ( pendekatan berdasarkan kuantitas)
Hal tersebut penting dipahami oleh individu yang ingin memberikan
dukungan social, karena menyangkut persepsi tentang keberadaan( availability)
dan ketepatan (adequacy) dukungan social bagi seseorang. Dukungan social bukan
sekedar memberikan bantuan, tetapi yang penting adalah bagaiman persepsi si
penerima terhadap makna dari bantuan itu. Hal itu erat hubungannya dengan
ketepatan dukungan social yang diberikan. Dalam arti bahwa orang yang menerima,
sangat merasakan manfaat bantuan bagi dirinya , karena sesuatu yang actual dan
memberikan kepuasan.
Sumber- sumber dukungan social banyak diperoleh individu dari
lingkungan sekitarnya. Namun perlu diketahui seberapa banyak sumber dukungan
social ini efektif bagi individu yang memerlukan. Sumber dukungan social
merupakan aspek paling penting untuk diketahui dan di pahami . dengan
pengetahuan dan pemahaman tersebut, seseorang akan tahu kepada siapa ia akan
mendapatkandukungan soasial sesuai dengan situasi dan keinginan yang spesifik,
sehingga dukungan social memiliki makna yang berarti bagi kedua belah pihak.
b. Menurut Rook dan Dooley
Menurut Rook dan Dooley ( 1985) ,ada dua
sumber dukungan social yaitu sumber artificial dan natural. Dukungan social
yang natural diterima melalui interaksi social dalam kehidupannya secara
spontan dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, misalnya anggota keluarga
(anak, istri, suami dan kerabat), teman dekat dan relasi. Dukungan ini bersifat
nonformal. Sementara itu, yang dimaksud dukungan social artificial adalah
dukungan social yang dirancang ke dalam kebutuhan primer seseorang, misalnya
dukungan social akibat bencana ala melalui berbagai sumbangan social.
Sumber dukungan social
bersifat natural berbeda sengan sumber dukungan social yang bersifat
artificial dalam sejumlah hal. Perbedaan tersebut terletak dalam hal sebagai
berikut :
a. Keberadaan sumber dukungan social natural
bersifat apa adanya tanpa di buat –buat sehingga lebih mudah di peroleh dan
bersifat spontan.
b. Sumber dukungan social yang natural memiliki
kesesuaian dengan norma yang berlaku
tentang kapan sesuatu harus diberikan.
c. Sumber dukungan social natural berakar dari
hubungan yang telah berakar lama.
a. Sumber dukunga social yang natural memiliki
keragaman dalam penyampaian dukungan social, mulai dari pemberian barang-barang
nyata sehingga dengan menyampaikan salam.
b. Sumber dukungan social yang natural terbebas
dari beban dan label psikologis.
d. menurut weiss
weiss mengatakan bahwa ada enam komponen
dukungan social yang disebut sebagai The Sosial Provision Scale ,di
mana masing-masing Komponen dapat berdiri sendiri- sendiri, namun satu sama
lain saling berhubungan. Adapun komponen- komponen tersebut adalah :
1. Kerekatan emosional
(Emotional Attachment)
Merupakan
perasaan akan kedekatan emosional dan dan rasa aman. Jenis dukungan sosial
semacam ini memungkinkan seseorang memperoleh kerekatan emosional sehingga
menimbulkan rasa aman bagi yang menerima. Sumber dukungan sosial semacam ini
yang paling sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup atau anggota
keluarga atau teman dekat atau sanak saudara yang akrab dan memiliki hubungan
yang harmonis.
2. Integrasi sosial (social integrasion)
Merupakan
perasaan menjadi bagian dari keluarga, tempat seseorang berada dan tempat
saling berbagi minat dan aktivitas. Jenis dukungan sosial semacam ini
memungkinkan seseorang untuk memperoleh perasaan memiliki suatu keluarga yang
memungkinkanya untuk membagi minat, perhatian serta melakukan kegiatan yang
sifatnya rekreatif atau secara bersamaan. Sumber dukungan semacam ini
memungkinkan mendapat rasa aman, nyaman serta memiliki dan dimilki dalam
kelompok.
3. Adanya pengakuan
(Reanssurance of Worth)
Meliputi
pengakuan akan kompetensi dan kemampuan seseorang dalam keluarga. Pada dukungan
sosial jenis ini seseorang akan mendapat pengakuan atas kemampuan dan
keahliannya serta mendapat penghargaan dari orang lain atau lembaga. Sumber
dukungan semacam ini dapat berasal dari keluarga atau lembaga atau instansi
atau perusahaan atau organisasi dimana seseorang bekerja.
4. Ketergantungan yang dapat
diandalkan (Reliable alliance)
Meliputi
kepastian atau jaminan bahwa seseorang dapat mengharapkan keluarga untuk
membantu semua keadaan. Dalam dukungan sosial jenis ini, seseorang akan
mendapatkan dukungan sosial berupa jaminan bahwa ada orang yang dapat
diandalkan bantuannya ketika sseorang membutuhkan bantuan tersebut. Jenis
dukungan sosial ini pada umunya berasal dari keluarga.
5. Bimbingan (Guidance)
Dukungan
sosial jenis ini adalah adanya hubungan kerja ataupun hubungan sosial yang
dapat memungkinkan seseorang mendapat informasi, saran, atau nasehat yang
diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan mangatasi permasalahan yang dihadapi.
Jenis dukungan sosial ini bersumber dari guru, alim ulama, pamong dalam
masyarakat, dan juga figur yang dituakan dalam keluarga.
6. Kesempatan untuk mengasuh
(Opportunity for Nurturance)
Suatu
aspek penting dalam hubungan interpersonal akan perasaan yang dibutuhkan oleh
orang lain. Jenis dukungan sosial ini memungkinkan seseorang untuk memperoleh
perasaan bahwa orang lain tergantung padanya untuk memperoleh kesejahteraan.
Sumber dukungan sosial ini adalah keturunan (anak- anaknya) dan pasangan hidup.
7. Aspek hubungan sosial pada
pasien
Seseorang
yang hubungannya dekat dengan keluarganya akan mempunyai kecenderungan lebih
sedikit untuk stres dibandingkan seseorang yang hubungannya jauh
dengan keluarga (Stanley, 2007).
Kuntjoro
(2002), mengemukak
2.3 Manusia Sebagai Makhluk Sosial dalam
Kepentingan Masyarakat
Menurut
kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu
juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat
dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia
selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina
sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu
dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan
dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga
tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah
manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan,
bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
2.4 Interaksi Sosial dan Sosialisasi
1. Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
1. Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu
terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka
saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin
berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari
interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh
faktor-faktor sebagai berikut
a. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
b. Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
c. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.
a. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
b. Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
c. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.
3.Bentuk-bentuk
Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk intraksi
sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan
pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat
dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu
merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya
kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain
untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
2.5 Pengertian
Interaksi Sosial di masyarakat
Interaksi
sosial adalah suatu kontak hubungan antar sesama manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain atau dapat dikatakan juga sebagai hubungan
timbal balik. Dalam interaksi sosial terdapat proses sosial yang
menjadi faktor utama dalam berlangsungnya suatu interaksi sosial antara sesama
manusia. Proses sosial menurut Gillin & Gillin adalah cara berhubungan yang
dapat dilihat apabila antar individu atau kelompok itu saling bertemu dan
menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa yang akan
terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang
sudah ada. Dapat disimpulkan Proses Sosial adalah pengaruh dari segi kehidupan
dari kehidupan yang satu ke segi kehidupan yang lainnya.
1.Syarat Interaksi
sosial
Tiga syarat Interaksi
Sosial;
- Adanya kontak sosial (social contact)
Kontak
sosial merupakan hubungan antar individu atau kelompok yang saling berinteraksi
satu sama lain. Kontak sosial dapat terjadi melalui dua cara, yaitu: 1) Kontak
sosial secara langsung, terjadi apabila pemberi pesan memberikan
pesannya langsung kepada penerima pesan baik dengan atau tidak menggunakan alat
komunikasi.
2) Kontak sosial tidak
langsung, terjadi jika pemberi pesan menyampaikan pesannya melalui pihak
ketiga.
- Adanya Komunikasi
Interaksi
atau hubungan antara individu dengan individu lain dengan bahasa yang ada
dimasing-masing daerah dan dimengerti dalam suatu kelompok interaksi manusia
tersebut. Unsur pokok komunikasi adalahkomunikator (orang yang menyampaikan
pesan) dan perasaan atau pikiran kepada pihak lain.
3. Tindakan sosial
Tindakan
sosial adalah tindakan yang dilakukan seseorang karenadipengaruhi atau dalam
rangka mempengaruhi orang lain. tindakan semua manusia yang dinyatakan sebagai
tindakan sosial. Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu;
·
Tindakan rasional
instrumental; tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan cara dan tujuan.
·
Tindakan rasional
berorientasi nilai; tindakan yang berorientasi pada nilai yang ada dalam
masyarakat.
·
Tindakan tradisional;
tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional.
·
Tindakan ofektif;
tindakan oleh seseorang atau kelompok yang berdasar pada emosi.
2.6 Faktor pendorong
Interaksi
- Imitasi
Imitasi adalah meniru
gaya orang lain, dari sikap, gaya, cara berfikir, kemampuan, dll.
- Sugesti
Sugesti adalah
mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap.
- Simpati
Simpati adalah
ketertarikan seseorang terhadap orang lain seolah – olah orang itu merasakan
hal yang sama.
- Empati
Empati adalah rasa
simpati yang mendalam yang mampu memberikan pengaruh kejiwaan.
Bentuk – bentuk
Interaksi
- Interaksi antara individu dengan individu
Dalam
hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun interaksi negatif.
Interaksi positif, jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi
negatif, jika hubungan itu merugikan satu pihak atau keduanya.
2.Interaksi antara individu dengan kelompok
Interaksi
ini juga bisa terjadi secara negatif maupun positif. Bentuk interaksi sosial
individu bermacam-macam sesuai situasi dan kondisinya.
3.Interaksi antara kelompok dengan kelompok
Interaksi
ini terjadi sebagai satu kesatuan, bukan kehendak pribadi.
Selain ketiga tersebut
diatas ada juga bentuk Interaksi sosial asosiatif dan Interaksi sosial
disasosiatif.
Interaksi Sosial
Asosiatif adalah interaksi sosial yang terjadi menuju terbentuknya
persatuan. Interaksi sosial asosiatif ada 4 macam, yaitu:
- Kerjasama (coorperation), usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama.
- Akomodasi, ialah
suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi sosial untuk meredakan pertentangan.
Bentuk akomodasi a.l : Koersi (penyelesaian konflik melalui proses yang
dipaksakan). Kompromi (kedua belah pihak saling mengalah). Arbitrasi
(penyelesaian konflik melalui pihak ketiga). Toleransi (saling
menghormati). Ajudikasi (penyelesaian konflik melalui pengadilan).
Konversi (salah satu pihak mau mengalah dan menerima pendirian pihak lain)
- Akulturasi, ialah
proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima kebudayaan lain
tanpa hilangnya kebudayaan itu sendiri.
- Asimilasi, proses sosial peleburan budaya sehingga
masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal milik bersama
Interaksi sosial
Disasosiatif, ialah bentuk interaksi sosial yang mengasilkan perpecahan.
Disasosiatif ada 3 bentuk, yaitu:
- Persaingan ialah perjuangan yang dilakukan kelompok
atau individu untuk memperoleh kemenangan.
- Kontravensi ialah proses sosial yang diantara
persaingan dan konflik
- Konflik ialah pertentangan antar perorangan atau
kelompok akibat perbedaan paham atau kepentingan.
Interaksi Sosial dalam
Masyarakat
Masyarakat
adalah keseluruhan hubungan-hubungan antar manusia yang menghuni suatu wilayah
geografis yang mempunyai kebudayaan dan lembaga-lembaga yang hampir sama.
Masyarakat dipandang sebagai organisme dan mekanisme. Secara singkatnya menjelaskan
hubungan antara individu dengan sekumpulan masyarakat. Dalam organisme,
individu kolektivitis yaitu kepentingan keseluruhan didahulukan atas
kepentingan individu. Individu hanya memiliki kebebasan sedikit. Solidaritas
antar anggota masyarakat juga begitu kuat. Sedangkan masyarakat mekanisme lebih
bersifat idividuallistik, lebih mementingkan peranan diri individu.
Keindividuan dan
kemasyarakatan merupakan dua aspek kehidupan manusia yang sama dalam interaksi.
di satu pihak individu tidak sama sekali bebas terhadap masyarakat dan di pihak
lain masyarakat tidak sama sekali bebas terhadap individu.
Masyarakat
terdiri dari jaringan relasi-relasi antar orang yang menjadikan mereka bersatu.
Masyarakan bukan hanya sekedar bayangan dalam kepala saja atau teori. Melainkan
masyarakat itu nyata dan memiliki sejumlah pola perilaku yang disepakati
bersama. Masyarakat berinteraksi antar anggota maupun individu. Masyarakat
memiliki dorongan untuk mencari kebutuhan, tujuan dan kontak dengan orang lain
dengan cara komunikasi. Komunikasi sebagai bentuk interaksi melalui bahasa dan
simbol-simbol. Dalam komunikasi, manusia saling pengaruh-mempengaruhi timbal
balik sehingga terbentuklah pengalaman ataupun pengetahuan tentang pengalaman
masing-masing yang sama. Karenanya Komunikasi menjadi dasar daripada kehidupan
sosial , ataupun proses sosial.
Pada
dasarnya kehidupan interaksi sosial itu terdiri dari aksi dan reaksiyang
diciptakan individu atau kelompok yang sudah tidak terhitung banyaknya. Pihak
yang terlibat akan menyesuaikan diri dengan salah satu pola perilaku yang
kolektif.kesatuan yang berasal dari penyesuaian diri itu disebut sebagai
kelompok atau masyarakat. Individu dikatakan sudah bermasyarakat jika mereka
sudah saling mempengaruhi. Misalnya memberi salam sesuai adat dan akan dibalas
salam. Baru dengan demikian dapat dikatakan individu sudah menjalkankan
perilaku kolektif. Mereka dirangkaikan satu menjadi masyarakat.
Relasi-relasi
aktif dalam masyarakat antara orang yang berkelompok atau masyarakat tidak
semuanya sama. Relasi dapat berupa sekumpulan masyarakat paguyuban dan
patembayan yang lebih bersifat fungsional dan rasional. Masyarakat paguyuban
adalah hubungan yang bersifat kepribadian dan menimbulkan ikatan lahir batin.
Sedangkan masyarakat patembayan adalah hubungan yang bersifat tidak ada
kepribadian untuk mencapai unsur kebendaan. Contohnya, Persero, PT, dll.
Kesatuan
– kesatuan interaksi sosial tidak hanya berbentuk dari relasi. Demi tercapainya
suatu strukturalisasi dan interaksi sosial yang sehat, maka kritik, oposisi,
dan sikap iri hati diperlukan seperti adanya kesesuaian paham, partisipasi dan
persahabatan. Oposisi dan iri hati pada dasarnya disikapi sebagai suatu hal
yang negatif. Namun oposisi disini diletakan pada suatu hal yang positif demi
ter wujudnya suatu interaksi. Sebagai contoh persaingan individu dalam bidang
ekonomi dan politik. Persaingan merupakan salah satu bentuk konflik, tetapi
kalau dilihat dalam bentuk interaksi, persaingan merupakan relasi yang
mempermainkan peran positif bagi seluruh anggota masyarakat.
Tidak
semua kesatuan sosial mempunyai lama waktu dan intentitas yang sama. Disini
menyangkut juga seperti penjelasan diatas tentang masyarakat paguyuban dan
patembayan. Ada kelompok yang mempunyai kadar frekuensi interaksi yang tinggi
tetapi ada juga yang rendah. Tergantung dari anggota individu yang menjalani
sesai dengan interaksi yang ada
2.7 Peran Manusia
Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
Sebagai makahluk individu,manusia memiliki harkat dan martabat
yang mulia .setiap manusia dilahirkan sama dengan harkat dan martabat yang sama
pula.Manusia sebagai makhluk individu berupaya merealisasikan segenap potensi
dirinya,baik potensi jasmani maupun potensi rohani.
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. artinya manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain.manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain .kebutuhanakan lain dan interaksi sosisl membentuk kehidupan berkelompok pada manusia.
dalam dimensi individu,muncul hak-hak dasar manusia,kewajiban dasar manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi -implikasi:
a. kesadaran akan ketidak berdayaan manusia bila seorang diri
b. kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.
c. penghargaan akan hak-hak orang lain
d.ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.
Sebagai makhluk individu ataupun makhluk sosial hendaknya manusia memiliki kepribadian,yang dimaksud dengan kepribadian adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang di bangun oleh perasaan,pengetahuan dan dorongan
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. artinya manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain.manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain .kebutuhanakan lain dan interaksi sosisl membentuk kehidupan berkelompok pada manusia.
dalam dimensi individu,muncul hak-hak dasar manusia,kewajiban dasar manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi -implikasi:
a. kesadaran akan ketidak berdayaan manusia bila seorang diri
b. kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.
c. penghargaan akan hak-hak orang lain
d.ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.
Sebagai makhluk individu ataupun makhluk sosial hendaknya manusia memiliki kepribadian,yang dimaksud dengan kepribadian adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang di bangun oleh perasaan,pengetahuan dan dorongan
Manusia tidak bisa hidup tanpa
memerlukan bantuan dari orang lain. ini yang disebut manusia sebagai makhluk
sosial. tanpa bantuan dari orang lain kita tidak bisa hidup bersosialisasi.
contohnya saja ketika kita sakit dan ketika saat kita meninggal.
Manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial karena karakter setiap manusia berbeda-beda. setiap manusia tidak memiliki
sifat yang sama. dan manusia mempunyai dorongan untuk saling berinteraksi
dengan orang lain. karena dengan bantuan dari orang lain, manusia bisa saling
berkomunikasi, bisa mengembangkan potensi dan kreatifitas, bertukar informasi
dengan orang lain.
Manusia sebagai makhluk sosial didalam individu, maksudnya adalah setiap manusia yang mempunyai karakter atau ciri khas tersendiri. manusia juga dikatakan sebagai makhluk individu yang mempunyai suatu kepribadian di dalam dirinya. kepribadian tersebut dapat dilihat dari etika bermoral dan bermasyarakat.
Manusia sebagai makhluk sosial didalam individu, maksudnya adalah setiap manusia yang mempunyai karakter atau ciri khas tersendiri. manusia juga dikatakan sebagai makhluk individu yang mempunyai suatu kepribadian di dalam dirinya. kepribadian tersebut dapat dilihat dari etika bermoral dan bermasyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia pun mempunyai karakteristik atau kekuatan masing-masing dalam dirinya yang keduanya saling keterkaitan dalam berbagai hal dalam kehidupan.
3.2 Saran
Sebagai manusia yang
baik dan bijaksana, pasti ia bisa memilih kepentingan mana yang harus ia
dahulukan dan berguna bagi orang banyak bukan hanya berguna bagi diri sendiri.Boleh kita menomor
satukan kepentingan individu tapi jangan sampai kepentingan tersebut mengganggu
kepentingan orang banyak dan tetap jangan lupa bahwa kita sebagai mahluk social
tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar